Derbi terakbar di Italia dan kali ini keliatannya winable buat milan. Skuad milan mayoritas dalam kondisi fit dan sedang dalam motivasi tinggi dibawah tampuk kepemimpinan Mihajlovic. Sementara itu Inter juga sedang menjalani tren yang sangat bagus setelah memenangi dua laga awal pertandingan di liga.
Tentu saja untuk semua fans pasti mengharapkan klubnya memenangi sebuah pertandingan, apalagi jika itu sebuah derbi. Menghadapi klub rival sekota jelas menambah tensi pertandingan, tapi untuk pertandingan ini khususnya bagi milanisti rasanya sedikit berbeda. Dengan perombakan skuad disana-sini pastinya membuat kita berharap banyak pada pemain asuhan Miha, terbukti di paruh pertama pertandingan Milan tampak lebih dominan dan mampu menekan Inter, bahkan faktanya di babak kedua sekalipun setelah beberapa pemain terlihat menurun Milan masih tampil all out yang membuat kami Milanisti merasa semakin yakin akan mendapatkan kemenangan.
Inter mencetak gol satu-satunya di pertandingan ini pada menit 58 melalui Fredy Guarin, terlepas dari bagaimana umpan dari Davide Santon meluncur begitu mulus menerobos pertahanan Milan sementara pemain Milan hanya jogging2 cantik dan menonton bola meluncur ke gawang Milan.
Banyak ulasan tentang derbi ini yang menggemukakan bahwa kemenangan akan ditentukan oleh lini tengah masing-masing tim. Hal paling mencolok mata adalah kembalinya Our Greatest Captain Montolivo ke dalam starting line up menggantikan posisi de Jong. Memang harus diakui untuk pertandingan kali ini terlihat bahwa Monto berusaha begitu keras untuk menunjukan performa terbaiknya dalam 2 tahun belakangan, umpan pendek yang ngga akurat, useless longpass dan begitu mudahnya kehilangan bola membuat Monto masih belum mampu mengcover apalagi menggantikan peran de Jong.
Penampilan mengejutkan malah ditampilkan oleh Juraj Kuco Kucka . Sejujurnya dari pertama dia bergabung dari Genoa saya merasa kurang yakin dengan kualitasnya yang relatif setara dengan gelandang lain yang sudah Milan miliki. Lalu dia membuktikannya dengan bekerja sangat keras dan beberapa kali merepotkan defender Inter works. Setidaknya kita harus apresiasi Kuco yang membuktikan bahwa dia mampu memberikan warna lain di skuad Milan saat ini. Ngomong-ngomong soal apresiasi, Balotelli juga sangat layak kita beri apresiasi. Comeback spesial di partai derbi dan memaksa Handanovic membuat penyelamatan gemilang serta shot yang mengenai tiang gawang. Balotelli mampu menjaga emosinya meski terdengar teriakan bernada rasis dari tribun. Akan sangat menyenangkan jika Balo mampu mencetak 1 atau 2 gol untuk membungkam mereka.
Sementara fans Milan hanya bisa iri melihat Inter merayakan kemenangan dan berada di puncak klasemen, fans Milan perlu mengingat bahwa awal musim lalu pun Milan dibawah asuhan Pippo sempat bertengger di puncak klasemen selama beberapa pekan, dan kita juga sama-sama tau hasil akhirnya bagaimana. Ehe. Ingat ituu Inter.
We'll be there to laugh when you fall, I promise. Hahaha. Dan jangan lupa juga di peringkat 16 ada Juventus yang entah bagaimana sudah mulai terlihat aslinya Allegri.
We'll be there to laugh when you fall, I promise. Hahaha. Dan jangan lupa juga di peringkat 16 ada Juventus yang entah bagaimana sudah mulai terlihat aslinya Allegri.
Overall it was an entertaining game, with our players giving it 100%. Beyond that, we’ll just have to manage our great expectations a little better next time. I think the disappointment is just that a lot of fans just hate seeing Inter win and go top of the table undeservedly.
0 comments:
Post a Comment