Resist The Usual

Review Film : City of God (Cidade de Deus) (2002)

2:34:00 AM Posted by prasetcetera , No comments
Cidade de Deus (City of God dalam bahasa Inggris). Kesan pertama yang tertangkap pasti adalah sebuah gambaran kota pesisir di Brazil dengan pantainya yang indah dan patung Christ the Redemeer yang tampak sedang memberkati seluruh kota. 

Kenyataannya, buang jauh2 bayangan itu! Buang!! LoL.

Ini adalah sebuah kisah tentang kehidupan yang sesungguhnya. The real life of thugs life. Berawal dari Geng Tender Trio, geng Kota Tuhan yang beranggotakan tiga anak remaja (Shaggy, Goose, satunya lagi lupa namanya). Walopun masih muda tapi udah berteman dengan senjata api dan doyan ngrampok. Tokoh utama film ini adalah Rocket, adik dari Goose, dimana dia adalah orang yang lembut dan relatif tidak suka dengan kekerasan, sangat berbeda dengan kakaknya dan lingkungannya, dia juga suka fotografi. Semua kejadian di kota ini bisa terungkap berkat jasanya setelah dia remaja.

Geng Tender Trio bubar setelah kejadian perampokan di motel yang melibatkan Lil Ze. Lil Ze adalah adik dari Shaggy (anggota geng tender trio), bocah kecil pecicilan yang berambisi besar untuk menjadi penjahat no.1 di Kota Tuhan. Dan Lil Ze juga yang akan menjadi inti masalah film ini. Bayangin aja, anak berumur belum ada 10tahun udah mahir bunuh orang pake senjata api. Gimana gedenya??
Lil Ze si Anak Setan

Setelah menginjak masa remaja akhirnya impian Lil Ze pun tercapai dan menjadi penjahat yang paling ditakuti di kota itu, semua pihak yang menghalangi pasti dilenyapkan. Dan tentu saja namanya gangster pasti bisnis utamanya narkotika. Lil Dice menguasai sebagian besar peredaran narkotika di kota itu. 

Film ini memang lekat banget sama kekerasan dan narkotik, tapi memang itulah kenyataannya yang terjadi di kehidupan keras City of God. Dan luarbiasanya lagi banyak cast yang diambil dari warga lokal. Tapi lihat bagaimana akting mereka yang birilian. Leandro Firmino da Hora sebagai Ze adalah salah satu yang terbaik. Kebengisan, ambisi dan aura psikopatnya muncul dari tiap adegan yang memunculkan dirinya. Akting dari para anak kecil di film ini juga amat sangat bagus. Sebagai contoh lihat scene saat Ze menembak seorang bocah dikakinya. Tangisan dan ekspresi ketakutan bocah itu amat sangat terasa real sampai saya berpikir itu bocah beneran ditembak kayaknya. Tingkat kebrutalan bocah2 sana itu joss banget. Bisa dibilang semua cast film ini menampilkan performa yang outstanding.

Tidak ada twist luar biasa dari film ini, film ini hanya menuturkan kisah seorang bocah yang tumbuh di Kota Tuhan dan berkembang bersama lingkungan kerasnya. Tidak ada drama dalam film ini, karena kehidupan sehari2 dari City of God adalah drama itu sendiri. Life itself. 

Rating
8,5/10

0 comments:

Post a Comment