"At first I thought there was something wrong with me– Maybe I was a bad guy for not dying. Then I began to wonder if I was cursed or perhaps blessed. Then I thought maybe I had a mission." John Oldman (The Man from Earth)
Kita tahu setiap film memiliki kekuatannya masing-masing. Ada film yang menggunakan efek visual WAH dengan biaya ratusan juta dolar, ada juga film yang mengeksplorasi bagian aksinya saja, dan ada juga film yang hanya mengandalkan kemampuan akting serta dialognya saja. Dan saya rasa "The Man From Earth" bagian dari kategori yang saya sebut belakangan.
"The Man From Earth" memang hadir dengan paket yang relatif kurang menarik perhatian khalayak, tidak ada aksi besar, tidak ada artis dengan nama besar, bahkan hingga ke kursi Sutradara sekalipun, masih merupakan sebuah nama yang masih asing di telinga penonton awam. Namun, bagaimanapun saya suka ide cerita dari film ini, maka dari itu saya akan mencoba membuat sedikit reviewnya. "The Man From Earth" berkisah tentang seorang profesor bernama John Oldman, yang akan pindah ke rumah barunya. Dia sedang berkemas ketika rekan sesama profesinya datang untuk membuat pesta perpisahan yang tak diduga. Di dalam obrolan itu kemudian ia mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak pernah mengalami masa penuaan dan telah hidup di bumi selama 14.000 tahun. Well, bukankah itu sangat menarik?
Hampir seluruh adegan film berlangsung di dalam rumah si profesor. Jadi dalam film ini, kita hanya akan menonton perbincangan satu sama lain tentang "sesuatu". Tapi jangan salah, justru "sesuatu" inlah yang menurut saya menjadi daya tarik terbesar dari film ini.
Tidak ada pemain terkenal, tidak ada pengaturan kamera khusus, dan tidak ada visual efek WAH. Muncul hanya dengan premis cerita unik dimana ending itu disimpan hingga akhir, namun ketika kamu mem-fast forward kamupun tidak akan mengetahui kisah itu sepenuhnya. Menurut saya film-jenis ini ini memiliki resiko besar untuk muncul dan kemudian dilupakan. Namun saya sangat suka film dengan konsep seperti ini dimana film itu datang dengan sederhana, tapi menyimpan kejutan di dalamnya. Sebuah obrolan ringan sederhana yang kemudian menyeret dan menjerumuskan orang-orang dalam ruang itu ke dalam labirin ketidakpastian. menggoyahkan kepercayaan mereka, hingga akhirnya mereka mulai merasakan dilema antara mana yang nyata dan mana yang hanya sekedar bualan imajinasi.
Saya tidak akan berbicara lebih banyak tentang bagaimana kisah ini berakhir, yang pasti, "The Man From Earth" memilik aliran dialog yang sangat menyenangkan untuk diikuti hingga seolah kita ikut duduk di dalam satu ruangan bersama mereka.
Dialog adalah elemen terpenting dari film ini ."The Man From Earth" memang berpotensi membuatmu bosan. Namun, sekali lagi, jika kamu suka film yang memerlukan pemikiran, film ini harus kamu tonton. Its worth it tho.
0 comments:
Post a Comment