REVIEW FILM: Eye in The Sky - Film Eye in the Sky mengisahkan isu yang sebenarnya sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini yaitu mengenai pemberantasan terorisme.
Dari sekian banyak film tentang perang dan dampak yang dihasilkannya yang memunculkan pertanyaan-pertanyaan soal moralitas, film ini ternyata mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai film yang relevan, mencakup banyak sisi dan kuat. Padahal film ini hanya berkutat pada satu peristiwa yang terjadi dalam rentang hitungan jam.
Eye in the Sky berkisah mengenai Intelijen Inggris dan AS dalam upaya pemberantasan teroris dari kelompok bernama Al-Shabaab di bagian Timur Afrika . Bekerja sama dengan militer setempat dalam upaya penangkapan dua warga negara Inggris dan satu warga negara AS yang telah bergabung ke dalam kelompok teroris tersebut.
Misinya sendiri sebenarnya sangat sederhana: pesawat drone akan jadi pengintai untuk mendapatkan konfirmasi identitas ketiga target. Setelah itu, militer Kenya akan meringkus saat ketiganya berada di tengah kota. Akan tetapi, misi jadi berantakan ketika ketiga target dibawa pergi ke kampung pinggiran kota yang dikuasai oleh milisi Al-Shabaab. Di sana, para target ternyata telah disiapkan untuk memakai peledak dalam rangka misi bunuh diri.
Situasi ini membuyarkan semua rencana yang telah disusun, karena ditakutkan akan menimbulkan baku tembak terbuka dengan pasukan pemberontak yang ada di kampung tersebut dan menimbulkan korban jiwa dari warga sipil. Satu-satunya cara paling efektif adalah menembakkan misil dari drone ke rumah tersebut. Namun pilihan ini justru menimbulkan konsekuensi politik dan moral yang lebih besar dan menimbulkan perdebatan dan diskusi yang menegangkan antara Intelijen Inggris dan AS.
Film ini memang minim adegan baku tembak dan ledakan, karena ceritanya sendiri berfokus pada proses pengambilan keputusan yang butuh pertimbangan berlapis. Ketegangan dari operasi yang tengah berjalan disajikan apik, berpadu dengan berbelit-belitnya prosedur pengambilan keputusan, yang artinya semakin menunda keberhasilan operasi ini. Lewat cara ini terbukti film ini mampu mengubah satu peristiwa yang terlihat sangat kecil menjadi sebuah jalinan cerita menegangkan meskipun hanya melalui adu argumen. Overall sangat puas dengan film ini, tanpa ekspektasi berlebih pada awalnya, namun memberikan pengalaman baru di dalamnya, sedikit mengingatkan dengan kisah film 12 Angry Men yang sudah pernah saya ulas disini.
RATING
7/10